"Lalai Berakibat Fatal"
Dug...!!!, Suara mangga jatuh dari pohon mangga yang tumbuh di depan kantin belakang sekolah, dimana kanti tersebut lumayan jauh dari bangunan utama sekolah. Dikantin itulah aku dan 5 temanku yang bernama Opal, Ben, Raka, Ipan, dan Imam, biasanya menghabiskan waktu keluar main, saat kami masih duduk di bangku SD. Selain karena makanan yang dijual enak-enak, di kantin itu kami juga bisa memanjat dan mengambil mangga dari pohon yang tumbuh di depan kantin tersebut tanpa di marahi pemiliknya, selain itu kami juga bisa mengintip siswi SMPK dari atas pohon tersebut.
Hari itu seperti hari-hari sekolah biasanya, saat keluar main kami ber-6 pergi ke kantin tersebut, dimana kantin tersebut biasa kami menyebutnya "Kantin Bi Daham". Seperti biasa kami memesan nasi kuning dan es teh sambil menunggu mangga jatuh, namun karena mangga yang jatuh itu busuk, kami memutuskan memanjat pohon mangga tersebut. Sesudah kami sampai atas pohon tersebut, kami malah tidak mengambil mangganya, melainkan kami malah mengintip siswi SMPK yang sedang istirahat olahraga, secara siswi SMPK dikenal cantik-cantik.
Setelah cukup lama kami diatas pohon mangga, kami mulai merasa ada yang janggal, "Loh, kok di bawah sepi ya?" tanya Opal. "iya-ya, kok sepi dari tadi gak kedengeran bel masuk?", saut ku. "Jangan-jangan?!!!", Kami pun bergegas turun dari pohon mangga tersebut. "Gedug!!!" suara lompat kami dari atas pohon tersebut. "Astaga!!!, sudah masuk kelas!!!" teriak si Ben. "Waduh gawat ni, bisa berabe kita" kata si Raka. Kami pun langsung berlari sekencang-kencangnya menuju kelas. Dikarenakan kelas kami berada di lantai 2, kami pun berlari sekencang-kencangnya. "Woi, apa pelajaran kita sekarang?'', Tanya Imam, sambil terengah-engah karena berlari. "MTK!!!" jawab si Ipan.
Aku langsung teringat kalo guru MTK kami itu adalah wali kelas kami sendiri, tiba-tiba terlintas sebuah ide di benakku. Saat sudah sampai depan kelas aku tidak masuk kedalam kelas melainkan lolos menuju toilet, dengan harapan saat aku masuk nanti, jika ditanya habis dari mana? aku tinggal menjawab dari toilet dan tidak dimarah oleh pak guru.
Namun takdir berkata lain, saat aku masuk kelas, aku melihat 5 temanku berdiri di depan kelas berjejer dari timur ke barat. "Habis dari mana?, kenapa telat?" tanya Pak Guru. "Habis dari Toilet pak" jawabku sambil cengar cengir, karena melihat 5 temanku berdiri dan aku merasa tidak akan di marah. "Bohong Kamu!!!, berdiri di depan!". Saat aku aku ambil barisan tiba-tiba terdengar suara "Keplak!!!". "Astaga" ternyata itu suara tamaparan dari pak guru, dimana kami di tampar satu persatu dari timur ke barat, berhubung aku barisan paling barat sekaligus paling terakhir, aku deh yang di tampar terakhir. Sebelum giliranku tiba aku sempat berdoa biar gak di tampar atau paling tidak gk keras-keras amat, tapi tiba-tiba... "Keplak!!!!!!" aku di tampar paling keras sampai-sampai ingusku keluar, lalu semua temanku tertawa.
Setelah kami di tampar kami di ceramahi oleh pak guru. dan kami pun berjanji untuk tidak mengulangi kelalaian kami, dan berjuang untuk mendapatkan nilai yang bagus.